Nadia is an angel. She has beauty. She spreads the beauty. She makes you feel a beauty. She is the Beauty. Beauty....
I love watching my daughter play. It's her energy. It's her entushiasm. It's her beauty. It's her emotions. So adorable. Adorable....
Miss my daughter. Her smell, her smile, her style, her smooth skin. She's my energy. My source of energy. Energy....
My li'l angel is like a flower. Not a rose, she has no thorn. Not a jasmine, she's colorful. She's a fragrant one. She is a flower. Flower....
My God, she's a freedom. She runs freely, shouts freely. Sleeps freely, smiles freely. And I love her for free. For free....
A dream. She's a dream. Dream about how to love, how to care. Dream about how to cope, how to share. She's a dream. Our dream....
My daughter is an inspiration. Inspire me to smile, to live. To be humble, to give. To be healthy, and to be me. Inspirations....
ADG
Blog: http://8200psig.blogspot.com/
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Every eyes got their different impressions of the color blue. Different means, different senses. We're human, we think more, we value things, that's why we're different. --- "Then which favors of God will you deny?"
Monday, November 22, 2010
Friday, November 19, 2010
Pembelaan
Menyelami perasaan seseorang memang tidak mudah, dan kadang memang tidak ada gunanya. Tapi terkadang juga kita penasaran dengan apa yang menjadi isi kepala seseorang. Membuat kita menerka-nerka, apa yang diinginkan dari orang tersebut, apa tujuannya, apa yang melatarbelakangi dia melakukan sesuatu, melatarbelakangi dia mengatakan sesuatu, melakukan pembelaan terhadap sesuatu yang sudah jelas tidak perlu diterangkan dan dibela serta hal-hal lain yang membuat rasa keingintahuan kita tinggi.
Khusus mengenai pembelaan, saya memiliki pengalaman yang unik, yang mungkin tidak perlu diterangkan di sini. Tapi hal ini membuat saya berteori, dan muncullah hipotesis saya tentang pembelaan.
Sebelum membaca tulisan ini saya perlu mengingatkan bahwa apa yang saya tulis ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan salah satu atau beberapa profesi tertentu. Ini hanyalah tulisan berdasarkan pendapat saya yang saya anggap logis.
Seseorang yang membela sesuatu atau seseorang, dapat dilatarbelakangi oleh beberapa hal yang logis, di antaranya adalah:
Khusus mengenai pembelaan, saya memiliki pengalaman yang unik, yang mungkin tidak perlu diterangkan di sini. Tapi hal ini membuat saya berteori, dan muncullah hipotesis saya tentang pembelaan.
Sebelum membaca tulisan ini saya perlu mengingatkan bahwa apa yang saya tulis ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan salah satu atau beberapa profesi tertentu. Ini hanyalah tulisan berdasarkan pendapat saya yang saya anggap logis.
Seseorang yang membela sesuatu atau seseorang, dapat dilatarbelakangi oleh beberapa hal yang logis, di antaranya adalah:
- Dibayar. Hal ini sangat logis dan pasti banyak terjadi. Bisa menjadi profesi, bisa juga amatiran. Atau malah tidak sengaja dan diperalat. Tidak perlu dibahas, semua juga sudah mengerti.
- Simpati. Atau mungkin juga bisa dibilang kasihan. Seseorang yang bersimpati dengan orang lain, cenderung akan melakukan pembelaan terhadap orang lain yang menurutnya pantas untuk dibela, atau dikasihani. Pembelaan bisa dilakuakan terhadap penindasan, pelecehan, penganiayaan dan juga ejekan. Hal ini bisa juga dilatarbelakangi oleh lemahnya mental orang yang menjadi objek, ketidaktegasan, ataupun ketidakberdayaan. Orang yang easygoing tidak termasuk dalam orang yang pantas dibela, kecuali istilah easygoing itu salah alamat, atau salah diinterpretasikan. Sebenarnya objek tersebut tidak easygoing, tetapi lemah secara posisi, dan tidak tegas dalam bertindak.
- Status. Karena status, biasanya orang berusaha untuk melindungi objek untuk dibela. Biasanya status ini karena pernikahan atau memang hubungan darah. Bisa juga antara atasan-bawahan. Pembelaan seperti ini biasanya tulus, namun tidak jarang juga timbul karena terpaksa. Bisa juga dilakukan untuk menjaga image, menjaga rahasia pribadi, keluarga, perusahaan dll, bahkan untuk menutupi borok atau aib dalam suatu institusi.
- Satire/sinisme. Pembelaan seperti ini tujuan sampingnya adalah menyindir objek yang dibela. Secara sadar atau tidak sadar, objek yang dibela akan merasa tersindir dan lama kelamaan menyadari bahwa apa yang dilakukan oleh orang yang membelanya ini adalah berlawanan dengan tujuannya. Biasanya pembelaan seperti ini akan berakhir dengan kesadaran dari objek yang dibela atas kekeliruannya.
Sunday, November 14, 2010
Garing; Sebuah Kajian Singkat
Beberapa org memang terlahir garing. Beberapa org memang sangat berbakat untuk menjadi garing. Beberapa yg lain seperti terlihat bangga dengan kegaringannya, bahkan terlihat sekali seperti tidak ingin kehilangan reputasi garing, bahkan berusaha mati-matian mempertahankan kegaringan itu.
Garing mungkin didapat dari faktor lingkungan. Mungkin pergaulan. Mungkin juga faktor keturunan. Yg pasti, sangat berat untuk tertawa pada saat kegaringan itu muncul dari seseorang dengan reputasi garing yg menahun.
Garing bisa menular! Seseorang yg hidupnya selalu dekat dengan org garing cenderung akan bersifat garing juga. Sensitivitas kelucuan akan berubah secara berangsur-angsur menuju kegaringan yg tiada tara. Ini merupakan ancaman terhadap humor & kelucuan di lingkungan kita. Sebaiknya kita mencegah ancaman dari orang-orang yg ingin memasyarakatkan kegaringan & menggaringkan masyarakat.
Garing itu pencemaran gairah. Garing mengotori mood. Garing juga mengubah cuaca & suasana hati kita. Di saat kita berdiskusi & bercanda dengan riang, lalu kemudian datang seseorang yg membawa kegaringannya, maka kegaduhan akan berangsur berubah menjadi kerlingan mata, menjadi bibir yg monyong, bahkan gerutu. Tertawa akan berubah menjadi meringis, senyum akan berubah menjadi tertahan. Atmosfer humor akan berubah mendung. Bahkan kadang semua org berusaha untuk berlari dari lokasi jatuhnya kegaringan seraya berdoa agar tidak timbul kegaringan lain di tempat yg baru.
Kegaringan lahir dari pergaulan. Kegaringan lahir dari cara pandang & wawasan. Kegaringan lahir melalui proses. Semakin kegaringan ditolerir, maka kegaringan akan selalu muncul. Oknum yg garing akan selalu merasa lucu, apabila dibiarkan & diperlakukan seperti kita memperlakukan hal yg lucu. Semakin ditolerir, kegaringan akan menjadi kronis, lama-lama akan sangat mengganggu. Karenanya, kita harus memperlakukan org yg berlaku garing seperti apa adanya. Siapa yg mau menjadi korban kegaringan? Korban kegaringan akan tersiksa dalam hati. Korban kegaringan cenderung berbohong dengan berpura-pura tertawa. Korban kegaringan bisa tersenyum kecut, bisa tersenyum sinis & juga bisa tersenyum lebar, walaupun terlihat seperti org yg menahan sakit perut. Korban kegaringan patut dikasihani.
Sebenarnya, para pelaku & pembawa kegaringan patut kita hargai usahanya untuk menghidupkan suasana. Namun sayang, tujuan mulia tersebut gagal dinikmati oleh lingkungan akibat perbedaan level sense of humor. Malah akhirnya terkadang situasi yg pada awalnya ceria, bisa berubah menjadi seperti mengheningkan cipta.
Yg paling parah adalah kegaringan yg agen pembawanya adalah org yg patut kita hormati. Misalnya atasan kita, Pak RT, mertua, ustadz dll. Rasanya jiwa humor kita tercabik-cabik. Rasanya kita ingin hari cepat-cepat berganti malam agar kita cepat tertidur & terlepas dari belenggu kegaringan itu.
Mudah-mudahan kita selalu terhindar dari kegaringan-kegaringan dunia. Mari kita berusaha untuk meningkatkan level humor, mengasah bakat lucu & gemar menonton lawakan yg berkualitas di atas kegaringan rata-rata.
Akhir kata, saya tidak yakin anda membaca kajian tentang kegaringan (yg sangat garing ini) hingga sampai pada kalimat berikutnya. Terimakasih telah iseng membaca tulisan garing ini.
ADG
Blog: http://8200psig.blogspot.com/
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Garing mungkin didapat dari faktor lingkungan. Mungkin pergaulan. Mungkin juga faktor keturunan. Yg pasti, sangat berat untuk tertawa pada saat kegaringan itu muncul dari seseorang dengan reputasi garing yg menahun.
Garing bisa menular! Seseorang yg hidupnya selalu dekat dengan org garing cenderung akan bersifat garing juga. Sensitivitas kelucuan akan berubah secara berangsur-angsur menuju kegaringan yg tiada tara. Ini merupakan ancaman terhadap humor & kelucuan di lingkungan kita. Sebaiknya kita mencegah ancaman dari orang-orang yg ingin memasyarakatkan kegaringan & menggaringkan masyarakat.
Garing itu pencemaran gairah. Garing mengotori mood. Garing juga mengubah cuaca & suasana hati kita. Di saat kita berdiskusi & bercanda dengan riang, lalu kemudian datang seseorang yg membawa kegaringannya, maka kegaduhan akan berangsur berubah menjadi kerlingan mata, menjadi bibir yg monyong, bahkan gerutu. Tertawa akan berubah menjadi meringis, senyum akan berubah menjadi tertahan. Atmosfer humor akan berubah mendung. Bahkan kadang semua org berusaha untuk berlari dari lokasi jatuhnya kegaringan seraya berdoa agar tidak timbul kegaringan lain di tempat yg baru.
Kegaringan lahir dari pergaulan. Kegaringan lahir dari cara pandang & wawasan. Kegaringan lahir melalui proses. Semakin kegaringan ditolerir, maka kegaringan akan selalu muncul. Oknum yg garing akan selalu merasa lucu, apabila dibiarkan & diperlakukan seperti kita memperlakukan hal yg lucu. Semakin ditolerir, kegaringan akan menjadi kronis, lama-lama akan sangat mengganggu. Karenanya, kita harus memperlakukan org yg berlaku garing seperti apa adanya. Siapa yg mau menjadi korban kegaringan? Korban kegaringan akan tersiksa dalam hati. Korban kegaringan cenderung berbohong dengan berpura-pura tertawa. Korban kegaringan bisa tersenyum kecut, bisa tersenyum sinis & juga bisa tersenyum lebar, walaupun terlihat seperti org yg menahan sakit perut. Korban kegaringan patut dikasihani.
Sebenarnya, para pelaku & pembawa kegaringan patut kita hargai usahanya untuk menghidupkan suasana. Namun sayang, tujuan mulia tersebut gagal dinikmati oleh lingkungan akibat perbedaan level sense of humor. Malah akhirnya terkadang situasi yg pada awalnya ceria, bisa berubah menjadi seperti mengheningkan cipta.
Yg paling parah adalah kegaringan yg agen pembawanya adalah org yg patut kita hormati. Misalnya atasan kita, Pak RT, mertua, ustadz dll. Rasanya jiwa humor kita tercabik-cabik. Rasanya kita ingin hari cepat-cepat berganti malam agar kita cepat tertidur & terlepas dari belenggu kegaringan itu.
Mudah-mudahan kita selalu terhindar dari kegaringan-kegaringan dunia. Mari kita berusaha untuk meningkatkan level humor, mengasah bakat lucu & gemar menonton lawakan yg berkualitas di atas kegaringan rata-rata.
Akhir kata, saya tidak yakin anda membaca kajian tentang kegaringan (yg sangat garing ini) hingga sampai pada kalimat berikutnya. Terimakasih telah iseng membaca tulisan garing ini.
ADG
Blog: http://8200psig.blogspot.com/
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Monday, November 8, 2010
Ulang Tahun; Muhasabah
Ok, 32, memasuki 33. Now what?
32 tahun. Presiden Soeharto menjabat selama kurun waktu tersebut. Beliau sudah membuat sejarah yg sangat panjang, dengan akhir yang tidak menyenangkan. Mudah-mudahan ini merupakan awal yang baik untuk saya, dan tidak berakhir seperti kekuasaan sang mantan Presiden.
32 tahun. Sehari setelah ulang tahun saya, Presiden Obama menyempatkan berkunjung ke Indonesia, walaupun tidak sampai 24 jam. Sepertinya Obama bermain monopoli: "hanya lewat". Mudah-mudahan bermanfaat, walaupun saya masih sepakat dengan kalimat: "Obama will not change a thing, America is America". Mudah-mudahan ini merupakan penanda dan motivasi bahwa dengan bersikap optimis, semua bisa dicapai. Obama bisa menjadi Presiden USA pertama dari kalangan Afro-Amerika.
32 tahun. Hampir dua minggu sebelum hari ulang tahun saya, terjadi gempa dan tsunami yang dahsyat yang mengakibatkan lebih dari 400 orang meninggal di Mentawai. Sebelumnya Wasior juga tersapu banjir bandang. Dan hampir berbarengan dengan Mentawai, Merapi memulai semburannya. Hingga saya menulis blog ini, situasi di sana masih tidak menentu. Mudah-mudahan ini merupakan peringatan agar saya jangan sampai lupa dengan Kuasa Allah, SWT.
- Dalam kalender Masehi, memang umur saya 32, tapi dalam kalender Hijriyah, sudah hampir 33 tahun. Ya, saya lahir pada tanggal 10 Dzulhijjah 1398 H, di sebuah rumah sakit milik Pertamina, di Sungai Gerong. Sungai Gerong waktu itu masih masuk dalam wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, walaupun sekarang sudah dimasukkan ke dalam wilayah Kota Palembang. Konon kata orang tua saya, saya lahir tepat pada saat adzan subuh berkumandang, pada hari Raya Idul Adha di tahun itu.
- Orang tua saya pada mulanya hanya akan memberi nama saya dengan nama: Adrian. Ya, singkat sekali. Tetapi kemudian ditambah dengan "Agung" atas permintaan kakek saya almarhum. Beliau bilang, karena saya lahir di Hari Raya yang besar, maka sebaiknya diberi nama "Agung" untuk mengingatkan sejarah ini. :)
- Saya ingat, masa kecil saya dihabiskan di suatu daerah pinggiran Kota Palembang, dengan sungai-sungai kecil dan rawa-rawa, serta kebun dan hutan di sekelilingnya. Tentu sekarang wilayah ini sudah banyak berubah. Masa kecil saya penuh dengan permainan kampung, memancing, memanjat pohon dll. Khusus memancing, sampai sekarang saya masih lebih suka memancing di rawa-rawa dibanding memancing di laut atau sungai. Ikannya lebih friendly dan lebih enak dimakan. ^_^
- Hmm, ini muhasabah kan? Hehehe.... Ok. Sepertinya lebih baik tidak memakai numbering... :-)
32 tahun. Presiden Soeharto menjabat selama kurun waktu tersebut. Beliau sudah membuat sejarah yg sangat panjang, dengan akhir yang tidak menyenangkan. Mudah-mudahan ini merupakan awal yang baik untuk saya, dan tidak berakhir seperti kekuasaan sang mantan Presiden.
32 tahun. Sehari setelah ulang tahun saya, Presiden Obama menyempatkan berkunjung ke Indonesia, walaupun tidak sampai 24 jam. Sepertinya Obama bermain monopoli: "hanya lewat". Mudah-mudahan bermanfaat, walaupun saya masih sepakat dengan kalimat: "Obama will not change a thing, America is America". Mudah-mudahan ini merupakan penanda dan motivasi bahwa dengan bersikap optimis, semua bisa dicapai. Obama bisa menjadi Presiden USA pertama dari kalangan Afro-Amerika.
32 tahun. Hampir dua minggu sebelum hari ulang tahun saya, terjadi gempa dan tsunami yang dahsyat yang mengakibatkan lebih dari 400 orang meninggal di Mentawai. Sebelumnya Wasior juga tersapu banjir bandang. Dan hampir berbarengan dengan Mentawai, Merapi memulai semburannya. Hingga saya menulis blog ini, situasi di sana masih tidak menentu. Mudah-mudahan ini merupakan peringatan agar saya jangan sampai lupa dengan Kuasa Allah, SWT.
Saturday, November 6, 2010
Opposite
Apa kau tau saatnya aku menabuh rindu?
Gemuruh itu adalah deras alir emosi yg tiba-tiba meluruh di hati
Berpendar dalam tangan yg membelai & menggapai
Aku selaraskan dengan frekuensimu, yg tak aku tau, selalu
Apa kau rasa ketika cinta itu ada?
Rona merah itu adalah dendam yg terpendam dalam
Dendam yg tersapu waktu, mengalah pada kondisi, terpaku
Terseret sepi, terasing walau tak sendiri, kering
Apakah aku & kamu bukan dalam satu masa?
Hingga di saat kau tersenyum, aku merenung
Hingga di saat ku terluka, kau tertawa
Hingga di saat kau berlari, ku hanya berdiri
Hingga di saat ku marah, kau tak gundah
Semacam sepoi di antara panas & hujan, kita mestinya menyejukkan
Semacam air di antara kemarau kering, kita mestinya menyegarkan
Semacam tawa di antara sedih & duka, kita mestinya gembira
Dan kini hanyalah sepi mengukir waktu, di antara datang dan berlalu
Hingga ketika tiba di hatimu, ku kan tuangkan cinta itu
ADG
Blog: http://8200psig.blogspot.com/
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Gemuruh itu adalah deras alir emosi yg tiba-tiba meluruh di hati
Berpendar dalam tangan yg membelai & menggapai
Aku selaraskan dengan frekuensimu, yg tak aku tau, selalu
Apa kau rasa ketika cinta itu ada?
Rona merah itu adalah dendam yg terpendam dalam
Dendam yg tersapu waktu, mengalah pada kondisi, terpaku
Terseret sepi, terasing walau tak sendiri, kering
Apakah aku & kamu bukan dalam satu masa?
Hingga di saat kau tersenyum, aku merenung
Hingga di saat ku terluka, kau tertawa
Hingga di saat kau berlari, ku hanya berdiri
Hingga di saat ku marah, kau tak gundah
Semacam sepoi di antara panas & hujan, kita mestinya menyejukkan
Semacam air di antara kemarau kering, kita mestinya menyegarkan
Semacam tawa di antara sedih & duka, kita mestinya gembira
Dan kini hanyalah sepi mengukir waktu, di antara datang dan berlalu
Hingga ketika tiba di hatimu, ku kan tuangkan cinta itu
ADG
Blog: http://8200psig.blogspot.com/
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Subscribe to:
Posts (Atom)