#IndonesiaTanpaJIL

BlogTag

BlogTag
Verba volant, scripta manent - Words fly, written stays

Tuesday, December 28, 2010

Goresan untuk Garuda

Kita semua punya masalah, kita semua punya rintangan dalam hidup. Tapi kita punya harapan, dan harapan itu akan menjadi kenyataan bila kita berjuang untuk menggapainya.

Hari ini, satu hari sebelum final leg ke 2 di GBK, ribuan orang masih mengantre di GBK, untuk selembar kertas tanda izin masuk ke stadion besok malam. Ya, tiket Final Piala AFF Leg ke 2 di GBK. Padahal, kita semua mengetahui bahwa Timnas butuh perjuangan yang ekstra berat untuk menjadi Juara, harus menang minimal dengan selisih 4 gol atas Malaysia. Kenyataan ini membuka mata kita, bahwa Bangsa Indonesia tidak peduli dengan hambatan dan tantangan hingga kesempatan itu berakhir. Perjuangan baru berakhir ketika pertandingan memang benar-benar telah berakhir.

Sementara para pemain Timnas tidak mempersoalkan gangguan supporter Malaysia di Bukit Jalil dengan laser hijaunya. Tidak perlu ada kambing hitam. Kita telah kalah di leg pertama, dan itu adalah pelajaran bagi kita, bukan berarti kita telah kalah secara total. Jangan menyerah, masih ada 90 menit di GBK seperti ucapan Bambang Pamungkas Sang Kapten Tim. Ini Tamparan dari Allah, begitu kata Ahmad Bustomi. Para pemain TImnas tetap siap menghadapi pertempuran kedua di GBK.

HARI INI, INDONESIA MEMBUKTIKAN DIRI SEBAGAI BANGSA PEJUANG, BANGSA YANG TIDAK KENAL MENYERAH, BERSATU DALAM PERJUANGAN DAN BERTINDAK SESUAI APA YANG BISA DILAKUKAN.

Sementara setelah kekalahan di Bukit Jalil, para politikus kesiangan itu bersembunyi di balik media yang mereka kontrol. Mereka yang sok pahlawan itu muncul ketika orang-orang mengelu-elukan Timnas, lalu memasang spanduk foto-foto mereka di Bukit Jalil yang membuat kita sebagai orang Indonesia malu. Patut kita lihat, setelah final besok, apakah mereka akan memboncengi Timnas lagi? Sepertinya di Indonesia telah lahir seorang copycat dari Silvio Berlusconi, seorang pengusaha Italia yang jadi tenar dan akhirnya menduduki kursi Perdana Menteri yang diawali dengan suksesnya di bisnis sepakbola. Kalau benar, saya hanya berharap semoga sang copycat tersebut mendapat pelajaran yang sama dengan Berlusconi ketika giginya patah terkena lemparan patung besi di tengah khalayak ramai. Hanya agar dia tahu, apa yang dilakukannya itu sama sekali tidak mendapat simpati dari mayoritas pendukung Timnas Garuda.

Bambang, Firman, pimpinlah TImnas di lapangan hijau dengan penuh percaya diri. Hilangkan bayangan kebobolan 3 gol di Bukit Jalil. Besok jadikan laga yang sama sekali tak terkait dengan itu. Mari mengulang kenangan manis 28 hari lalu di tempat yang sama, di mana kita berpesta pora menghancurkan Harimau Kemayu dengan skor 5-1. Tanpa bantuan mobilisasi laser hijau yang membuat emosi. Hanya dengan keriangan, hanya dengan keringanan kaki dan senyum di lapangan. Percayalah, kami semua mendukung Timnas Garuda dengan hanya 1 harapan: Menang dengan berwibawa, kalah pun dengan terhormat. Kami tidak menginginkan menjadi pengurus PSSI, kami hanya ingin PSSI tidak salah urus.

Kami percaya Garuda akan mengangkasa....

No comments:

Post a Comment